Tuesday, December 4, 2007

Perokok Tidak Toleran

Kalau naik angkutan umum, fasilitas umum, siap-siaplah mengalah. Kita akan disuguhi orang yang dengan enaknya merokok di fasilitas umum. Padahal tidak semua orang merokok. Jadi mereka yang merokok telah merugikan orang yang tidak merokok dengan asapnya. Apa mereka tidak tahu kalau perbuatannya merugikan orang lain. Pasti tahu. tapi perokok sudah kebal, sudah tumpul perasaannya. Jadi cuek is the best.

Perokok memang tidak toleran.

13 comments:

Anonymous said...

Berapakah jumlah perokok di Indonesia?
Berapakah Persen Rakyat Miskin yang jadi Perokok di Indonesia?
Berapakah Cukai yang ditetapkan Pemerintah RI terhadap 1 batang rokok yang diproduksi/dihisap oleh perokok?
Harga Rokok di Indonesia Rata-rata Rp. 10.000,- / Bungkus
Tahukah anda bahwa di Singapore rata-rata harga Rokok Rp. 45.000,- / Bungkus?
Tahukah Anda bahwa di Malaysia rata-rata harga Rokok Rp. 25.000,- / Bungkus
Jika di Indonesia harga Rokok (Cukai) dinaikkan Rp. 400,- / Batang maka harga Rokok di Indonesia jadi Rata-rata Rp. 16.000,- / Bungkus (masih terlalu murah) dan berapakah tambahan pendapatan Cukai Pemerintah RI dari kenaikkan Cukai rokok Rp. 400,- / Batang Jika rata-rata 1 Orang Indonesia merokok 5 Batang sehari?
Jika memang terjadi dinaikkan nya Cukai Rokok Rp. 400,- / Batang maka akan ada tambahan Pendapatan Pemerintah yang jauh lebih besar dari pada menaikkan harga BBM 30% dan Masyarakat tidak akan menjadi Sulit seperti saat ini
Tahukah anda bahwa menurut penelitian bahwa kenaikkan Cukai Rokok 100% pengaruhnya hanya menurunkan 9% perokok di Indonesia?
Menurut penelitian Juga bahwa penurunan tersebut tidak secara langsung tapi berproses sekitar 6-7 Bulan serta akan menaikkan daya beli Masyarakat terhadap barang pokok selain Rokok.
Berapakah dalam setiap tahun nya penambahan Jumlah Perokok di Indonesia?
Tahukah anda bila jumlah perokok menurun maka beban subsidi Pemerintah pada Kesehatan juga menurun?

Riks_Luv_Allah said...

Saya adalah salah satu dari sekian banyak orang di Indonesia yang sering mengalah dengan Perokok yang tidak toleran. Saya selalu mengalah didalam bus sehingga saya pindah tempat atau bahkan berdiri demi meninggalkan asap jahat itu.
Setelah seringnya saya mendapat ketidak adilan ini sering saya berfikir untuk membuat kertas dengan tulisan yang mengatakan untuk tidak merokok didalam kendaraan umum, lalu saya perbanyak dan menempelkan kedalam bus2 yang sering saya tumpangi...
Bagaimana dengan ide saya ini???
Yah semoga ada yang mo join dengan ide saya sehingga bisa terealisasi...

Anonymous said...

Saya malah ngalami bener-bener lha di ruang AC masih pada ngrokok, sudah protes tapi nampaknya mereka tidak mendengar sama sekali. Saya kadang sampai emosi, masak saya nggak ngrokok tapi rambut bau rokok, baju bau rokok .... ndongkol bener2....

Anonymous said...

betul. mereka harus diingatkan. kayaknya mereka tak sadar kalau perbuatan itu mengganggu orang lain.

saya mau pake kaos anti rokok ah..

Anonymous said...

PALING SEBEL SAMA YANG NAMANYA ORANG NGEROKOK DI ANGKOT


ughhhhhh ...
padahal uda di tegor ,sampe disindir ....masih aja yang cuek !
ihh !pengen raras botakin dehh orang2 begitu .



tapii ..
paling seneng ama perokok yang toleran .
begitu raras buka jendela atau duduknya ngegeser ,eh rokoknya langsung di matiin .
TAPIIII
tetep aja .

lebih asik kaloo gg ada rokok dimana-mana (:
iaaa ga iaa ga ??
iya dongggggggggsssssssssss !!

trisna_bengong said...

akeh akehlah merokok agar cepet mati!!!!!!

Anonymous said...

Saya ex perokok berat duit ada, Bolak balik ke dokter dan kalo dokter nyuruh saya berhenti merokok maka saya bilang" okeh tunggale dok nek ming iso nglarang merokok" ra sah dokter we iso nglarang merokok.
Sekali waktu saya harus nabulasi, dan saya harus berhadapan dengan dokter spesialis PARU2. DIJELASKAN DENGAN SANGAT GAMBLANG, Dokter Rizal tidak melarang saya merokok, tapi menjelaskan kondisi paru2 dan jumlah oxigen yang bisa diserap oleh paru2 saya dll. katanya titik titik pengisap oxigen yg ada di paru paru saya tinggal 34% jadi umur saya yang 60 th satara dengan paru parunya orang yag sudah 100 thn.
Katanya titik titik pengisap oxigen yag sudah rontok gak lagi bisa tumbuh.
Lha solusinya adalah saya harus berobat seumur hidup, tapi gak bisa menyembuhkan, bisanya hanya mempertahankan titik titik yang ada.
Eh.. ternyata saya takut mati juga, ahirnya saya nekat untuk berhenti merokok. Dan anehnya saya merasa benar benar sehat dak pernah lagi batuk dan macam macam. Tapi ya biayanya lumayan biaya untuk itu per bulan sekitar 2 jutaan.
Memang merokok benar benar pemborosan luar biasa. Biaya makan lebih kecil dari biaya rokok. Orang bilang biaya sekolah mahal tapi anak anak kuliah merokok dengan biaya jaug lebih besar dp biaya smester dll.
Hebatnya kalau rokok harganya dinaikkan 2 x lipat pun tidak mengurangi jumlah perokok, dan tidak ada orang demo karena kenaikan harga rokok.
Mungkin para non perokok harus mendeskriditkan perokok.dengan jalan "mas kalao merokok jangan disini" atau menghembuskan perokok itu mesti keturunan orang miskin, kaerena biasanya orang gak mau disebut keturunan orang miskin.
Kalu di Singapore, di Amerika di Jepang dll negara maju, Smokers are really discriminated. Saya kira pemerintah juga perlu dapat pajak dari rokok lebih besar lagi Tolong dinaikkan cukai rokok sampai batas maximal. Yakinlah tidak ada orang demo. Saya setuju dengan penulis terdahulu seandainya perokok makin dikit maka daya beli masyarakat akan naik.

Unknown said...

Bukan masalah untuk merokok ... silahkan kamu / kalian merokok ... asal itu asap jangan sampai masuk hidungku ...

Larangan merokok di tempat umum sangat diperlukan karena membahayakan mereka yang tidak merokok ... harus dikeluarkan peraturan dan sanksi peradilan untuk mereka yang merokok di tempat umum karena bisa membunuh orang lain/balita dengan asapnya ...

Dan mereka-mereka yang merokok di tempat ramai umumnya mereka adalah orang-orang yang tidak pernah peduli dan pengecut ... Biasanya mereka yang merokok ditempat umum mengalami nervous di tempat umum dan mengalihkan perhatiannya dengan merokok ... sehingga mengabaikan orang sekitar ... dan biasanya pula mereka yang merokok ditempat umum mempunyai "pendidikan rendah"

...
...

Salam anti rokok ..

Anonymous said...

melarang merokok sama aja melarang asap kendaraan keluar dijalan raya, sama aja dodol...
kalian engga merokok, tapi masih ngisep asap kendaraan + udara AC...
hahahahahaa....

Anonymous said...

Sedikit sharing aja mohon bantuan... Terimakasih.
http://siputihtua.blogspot.com/2011/03/nafas-untuk-gilang.html

Bijak Bersikap said...

Perokok tidak toleran, rasanya kesmpulan ini terlalu terburu buru. Masih ada sisi lain yang bisa dikaji berkaitan dengan rokok dan perilaku perokok di Indonesia ini. Memberikan justifikasi dan generalisasi terlalu dini akan menambah masalah baru.

dede said...

visit my site
visit my site
visit my site
visit my site
visit my site
visit my site
visit my site

Anonymous said...

efek samping rokok elektrik